- Iman
- Islam
- Ihsan
1. Rukun Iman ada 6 perkara
Iman
adalah keyakinan kita pada 6 rukun iman. Islam adalah pokok-pokok
ibadah yang wajib kita kerjakan. Ada pun Ihsan adalah cara mendekatkan
diri kita kepada Allah.
Tanpa iman semua amal perbuatan baik kita akan sia-sia. Tidak ada pahalanya di akhirat nanti:
” Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorganadi
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga,
tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun…”
[An Nuur:39]
” Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan
keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat
mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di
dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” [Ibrahim:18]
Iman
ini harus dilandasi ilmu yang mantap sehingga kita bisa menjelaskannya
kepada orang lain. Bukan sekedar taqlid atau ikut-ikutan.
Sebagaimana hadits di atas, rukun Iman ada 6.
Pertama Iman kepada Allah.
Artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. Di
bab-bab berikutnya akan dijelaskan secara rinci tentang hal ini.
Rukun Iman yang kedua adalah iman kepada Malaikat-malaikat Allah. Kita yakin bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang selalu patuh pada perintah Allah.
Rukun Iman yang ketiga
adalah beriman kepada Kitab-kitabNya. Kita yakin bahwa Allah telah
menurunkan Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada Isa, dan
Al Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun kita harus yakin juga bahwa semua
kitab-kitab suci di atas telah dirubah oleh manusia sehingga Allah
kembali menurunkan Al Qur’an yang dijaga kesuciannya sebagai pedoman
hingga hari kiamat nanti.
”Maka
kecelakaan yng besar bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, dengan
maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh
tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat
apa yang mereka kerjakan.” [Al Baqarah:79]
Kita harus meyakini kebenaran Al Qur’an dan mengamalkannya:
”Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Rukun Iman yang keempat
adalah beriman kepada Rasul-rasul (Utusan) Allah. Rasul/Nabi merupakan
manusia yang terbaik yang pantas dijadikan suri teladan yang diutus
Allah untuk menyeru manusia ke jalan Allah. Ada 25 Nabi yang disebut
dalam Al Qur’an yang wajib kita imani di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa, dan Muhammad.
Karena
ajaran Nabi-Nabi sebelumnya telah dirubah ummatnya, kita harus meyakini
bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang harus kita ikuti
ajarannya.
” Muhammad
bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah
Rasulullah dan penutup nabi-nabi…” [Al Ahzab:40]
Rukun Iman yang kelima adalah beriman kepada Hari Akhir (Kiamat/Akhirat). Kita harus yakin bahwa dunia ini fana. Suatu saat akan tiba hari Kiamat. Pada saat itu manusia akan dihisab. Orang yang beriman dan beramal saleh masuk ke surga. Orang yang kafir masuk neraka.
Selain
kiamat besar kita juga harus yakin akan kiamat kecil yaitu mati. Setiap
orang pasti mati. Untuk itu kita harus selalu hati-hati dalam
bertindak.
Rukun Iman yang keenam
adalah percaya kepada Takdir/qadar yang baik atau pun yang buruk. Meski
manusia wajib berusaha dan berdoa, namun apa pun hasilnya kita harus
menerima dan mensyukurinya sebagai takdir dari Allah.
2. Rukun islam ada 5 perkara
Ada
pun rukun Islam terdiri dari 5 perkara. Barang siapa yang tidak
mengerjakannya maka Islamnya tidak benar karena rukunnya tidak sempurna.
Rukun Islam pertama
yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah. Asyhaadu alla ilaaha illallaahu wa asyhaadu anna
muhammadar rasuulullaah. Artinya kita meyakini hanya Allah Tuhan yang
wajib kita patuhi perintah dan larangannya. Jika ada perintah dan
larangan dari selain Allah, misalnya manusia, yang bertentangan dengan
perintah dan larangan Allah, maka Allah yang harus kita patuhi. Ada pun
Muhammad adalah utusan Allah yang menjelaskan ajaran Islam. Untuk
mengetahui ajaran Islam yang benar, kita berkewajiban mempelajari dan
mengikuti ajaran Nabi Muhammad.
Konsekwensi
dari 2 kalimat syahadat adalah kita harus mempelajari dan memahami Al
Qur’an dan Hadits yang sahih (minimal Kutuubus sittah: Bukhari, Muslim,
Abu Daud, Tirmidzi, An Nasaa’i, dan Ibnu Majah) dan mengamalkannya.
Rukun Islam kedua adalah
shalat 5 waktu, yaitu: Subuh 2 rakaat, Dzuhur dan Ashar 4 raka’at,
Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 raka’at. Shalat adalah tiang agama barang
siapa meninggalkannya berarti merusak agamanya.
Rukun Islam ketiga
adalah puasa di Bulan Ramadhan. Yaitu menahan diri dari makan, minum,
hubungan seks, bertengkar, marah, dan segala perbuatan negatif lainnya
dari subuh hingga maghrib.
Rukun Islam keempat
adalah membayar zakat bagi para muzakki (orang yang wajib pajak/mampu).
Ada pun orang yang mustahiq (berhak menerima zakat seperti fakir,
miskin, amil, mualaf, orang budak, berhutang, Sabilillah, dan ibnu
Sabil) berhak menerima zakat. Zakat merupakan hak orang miskin agar harta tidak hanya beredar di antara orang kaya saja.
Rukun Islam yang kelima
adalah berhaji ke Mekkah jika mampu. Mampu di sini dalam arti mampu
secara fisik dan juga secara keuangan. Sebelum berhaji, hutang yang
jatuh tempo harus dibayar dan keluarga yang ditinggalkan harus diberi
bekal yang cukup. Nabi berkata barang siapa yang mati tapi tidak berhaji
padahal dia mampu, maka dia mati dalam keadaan munafik.
3. ihsan mendekatkan diri pada ALLAH
Ada
pun Ihsan adalah cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah kepada
Allah. Kita beribadah seolah-olah kita melihat Allah. Jika tidak bisa,
kita harus yakin bahwa Allah SWT yang Maha Melihat selalu melihat kita.
Ihsan ini harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga jika
kita berbuat baik, maka perbuatan itu selalu kita niatkan untuk Allah.
Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk berbuat keburukan, kita tidak
mengerjakannya karena Ihsan tadi.
Orang
yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia berusaha
membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat
kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya.
Itulah
sekilas pokok-pokok dari ajaran Islam. Semoga kita semua bisa memahami
dan mengamalkannya. Insya Allah dalam bab-bab selanjutnya beberapa hal
di atas akan dibahas lebih rinci lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar